Nervous System, Sistem Saraf, dan Fungsi Otak

Ilmu psikologi dan konseling

Nervous system atau sistem saraf adalah pusat pengendali seluruh aktivitas tubuh. Ia menjalankan tugas besar: mengirim sinyal dari otak ke seluruh organ tubuh dan sebaliknya.

Biasanya, nervous system bekerja sangat cepat dan presisi. Bahkan, saat kita bergerak, bernapas, atau merasakan sesuatu, semuanya dikendalikan oleh sistem ini. Faktanya, tanpa nervous system, tubuh tidak akan mampu bertahan hidup.

Pengertian Nervous System Menurut Ahli

Nervous system merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, serta saraf perifer. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem komunikasi utama dalam tubuh manusia.

Melansir Purves et al. (2001), nervous system bertugas menerima, memproses, dan meneruskan informasi sensorik. Informasi ini diterima dari lingkungan luar maupun dari dalam tubuh kita sendiri.

Secara garis besar, nervous system dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). Keduanya saling melengkapi agar tubuh dapat berfungsi secara utuh dan terkoordinasi. Biasanya, gangguan kecil dalam sistem ini saja bisa menimbulkan dampak besar.

Fungsi Utama Nervous System

Fungsi utama nervous system adalah mengontrol dan mengatur seluruh aktivitas tubuh. Ia membantu tubuh bereaksi terhadap rangsangan dengan cepat dan akurat.

Pertama, nervous system menerima sinyal dari reseptor sensorik. Kedua, ia memproses informasi itu di otak. Ketiga, ia mengirimkan perintah ke organ atau otot untuk bertindak.

Hasilnya, kita bisa bergerak, berbicara, merasa sakit, atau merespons bahaya. Bahkan, sistem saraf juga mengatur detak jantung dan sistem pencernaan secara otomatis, tanpa kita sadari.

Manfaat Nervous System Bagi Manusia

Nervous system mendatangkan manfaat luar biasa bagi kelangsungan hidup manusia. Sistem ini tidak hanya memungkinkan kita berpikir, tetapi juga merasakan dan berinteraksi dengan dunia.

Misalnya, dalam aktivitas sehari-hari seperti menyetir, nervous system memungkinkan koordinasi otak dan otot. Tanpa sistem ini, otak tidak bisa mengontrol gerakan secara presisi.

Selain itu, nervous system mencetuskan berbagai reaksi emosi. Hal ini menumbuhkan kemampuan manusia untuk mengekspresikan rasa senang, takut, atau marah. Bahkan, sistem ini memicu produksi hormon yang mempengaruhi suasana hati.

Kadang-kadang, nervous system juga dipakai sebagai dasar penelitian teknologi, seperti dalam pengembangan robot dan kecerdasan buatan.

Teori Nervous System Menurut Ahli

Menurut Bear et al. (2007), nervous system dibentuk dari miliaran neuron yang saling terhubung. Neuron ini mampu mengirimkan impuls listrik dalam waktu milidetik.

Teori sinapsis menyatakan bahwa informasi ditransfer antar neuron melalui zat kimia bernama neurotransmiter. Bahwasannya, mekanisme ini memungkinkan sistem saraf bekerja sangat cepat.

Adakalanya, gangguan kecil pada transmisi ini bisa mengakibatkan penyakit seperti epilepsi atau skizofrenia. Karenanya, ilmu neuroscience terus dikembangkan agar bisa mencetak solusi medis yang efektif dan efisien.

Contoh Penerapan Nervous System

Contoh paling nyata dari nervous system adalah refleks. Ketika tangan kita terkena api, tubuh langsung menariknya secara otomatis. Hal ini terjadi sebelum otak sadar, karena dikendalikan oleh sumsum tulang belakang.

Selain itu, nervous system diterapkan dalam dunia kesehatan untuk menjalankan terapi rehabilitasi stroke. Dokter memakai teknik stimulasi saraf untuk membangkitkan kembali fungsi otot pasien.

Selanjutnya, dalam dunia teknologi, prinsip kerja nervous system menginspirasi pengembangan sistem AI. Komputer modern sekarang dirancang untuk meniru cara kerja neuron manusia. Hal ini memicu revolusi dalam berbagai bidang.

Tidak hanya itu, sistem saraf juga digunakan dalam penelitian psikologi untuk memahami cara manusia mengambil keputusan. Ringkasnya, nervous system menjadi kunci dari banyak terobosan penting.


Daftar Pustaka:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *